Komisi III: Terbukti... Kapolri Melakukan Kebohongan

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa, menuding Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melakukan kebohongan terkait proses pergantian Komjen Pol Budi Waseso sebagai Kabareskrim Polri.
"Kapolri melakukan kebohongan dimana mengatakan sudah ada Wanjakti, tetapi kemarin Pak Victor (Direktur Titipeksus Bareskrim-red) mengatakan tidak ada Wanjakti, berati ada apa dengan Haiti ini," kata Desmond saat dihubungi, Jumat (4/9).
Itu sebabnya komisi III DPR ingin meminta klarifikasi langsung terhadap Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, karena dalam proses penggantian Buwas, sebagaimana informasi yang diperoleh tidak melalui mekanisme Wanjakti.
"Tidak ada Wanjakti, sudah diumumkan dulu baru seolah ada Wanjakti. Ini kan ada suatu pembohongan‬," tegasnya.
Selain itu, politikus Gerindra ini melihat tidak ada pembelaan dari Kapolri terkait apa yang dialami Buwas. Sehingga komisi III menilai kalau polisi bagian yang bisa diintervensi kekuasaan, maka masyarakat tidak bisa berharap lagi keadilan dari Polri.
"Dalam artian lepas tangan tidak bertanggung jawab. Itu bukan pimpinan. Jadi kesimpulannya BH bukan pimpinan polri. Jadi polisi hari ini di lemahkan mafia," pungkasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa, menuding Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melakukan kebohongan terkait proses pergantian Komjen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ketua HIPMI Jaya Dorong Pemerintah Libatkan UMKM dalam Program Danantara dan RUU Minerba
- Dukung SDM Unggul, Hutama Karya Siapkan Program Pengembangan Talenta
- TB Hasanuddin Kecam Ulah Oknum TNI Serang Polres Tarakan
- Wamendagri Apresiasi Dukungan Megawati pada Retret Kepala Daerah
- Usut Gratifikasi Pejabat Pajak, KPK Periksa Bos PT Cakra Kencana Indah dan PT Mitra Adiperkasa
- TB Hasanuddin Minta Puluhan Prajurit TNI Penyerang Polres Tarakan Dihukum Berat