Komisi IV DPR: Menkeu Sri Mulyani Keliru Menilai Kontribusi Sektor Kehutanan

“Contohnya Gunung Wayang tanpa ada kehutanan, maka tak akan ada waduk Cirata, dan Waduk Jatiluhur. Dari hutan Gunung Wayang itu mengalir membentuk sungai Citarum yang menjadi bahan baku waduk,” katanya.
Dari Waduk Jatiluhur menjadi pembangkit listrik tenaga air. Nilai pasokan listrik dari Jatiluhur untuk Jawa - Bali, sangat besar nilainya.
Lalu hasil budi daya ikan, setiap tahun juga sangat besar. Dari Waduk Jatiluhur menjadi bahan baku air sawah ke Karawang, Subang yang luas lahannya ribuan ha. Nilai ekonomi dari itu sangat besar.
“Penyangga beras nasional sangat tergantung dari daerah itu. Kalau pasokan air dari irigasi tak benar, maka akan terganggu ke proses produksi lahan," ujar Dedi.
Cara Pandang Jangan Sempit
Menurutt Dedi, cara pandang atas kehutanan jangan sempit sebatas jual kayu. Ada nilai ekonomi besar ke bidang lain dari kehutanan. Jika kawasan hutan rusak atau hilang, maka sektor lain akan terganggu atau lumpuh.
Belum lagi sebagai penghasil oksigen yang nilainya juga sangat besar kalau dikonversi secara ekonomi.
Makanya, Dedi melihat kehutanan ini sangat strategis dalam pembangunan.(fri/jpnn)
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan Menkeu Sri Mulyani keliru dalam melihat kontribusi kehutanan dalam perekonomian sebatas penjualan kayu.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Libur Lebaran, Pengelola Wisata Jabar Diminta Maksimalkan Persiapan Infrastruktur Hingga Keamanan
- Dedi Mulyadi Singgung soal Pengelolaan Keuangan Daerah saat Salat Id
- Dedi Mulyadi: Mudik Lebaran 2025 Jauh Lebih Baik Dibandingkan Tahun Sebelumnya
- Dedi Mulyadi Beber Alasan tak Pernah Berkantor di Gedung Sate
- Soal Penolakan Damri Pangandaran, Dedi Mulyadi Siap Pasang Badan
- Dedi Mulyadi Buka Opsi Revisi Kerja Sama dengan TNI AD