Komisi IV DPR RI Serap Aspirasi Peternak Sapi di NTB, Ada Keluhan soal Akses Pakan

jpnn.com, LOMBOK - Komisi IV DPR RI menyambangi Kandang 1.000 Desa Sapi Kelompok Tani Tandur Desi Dusun Tempit, Desa Pengengat, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah di sela kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rombongan dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini melakukan dialog dengan kelompok tani terkait permasalahan peternakan setempat.
Anggia menuturkan, pihaknya ingin melihat seperti apa implementasi pertanian modern berbasis korporasi di lapangan.
"Tentu kami ingin mendengar yang di lapangan seperti apa, lima desa (kelompok tani) tersebut apa yang dirasakan dan kemanfaatannya seperti apa, apa yang harus diperbaiki semuanya kita bicarakan,” kata Anggia di lokasi, Jumat (17/2).
Ketum PP Fatayat NU 2015-2020 itu juga menyebutkan saat rombongan menyusuri jalanan menuju Desa Pengengat, dirinya memperhatikan ternak sapi milik warga antara tiga sampai lima ekor.
"Tadi saat di jalan kanan kiri para penduduk itu punya sapi yang tidak banyak sapinya, ada yang tiga (ekor) kemudian dua, itu menjadi perhatian luar biasa juga bagi kami di Komisi IV, karena masyarakat kita tabungannya, ya, sapi itu. Penghidupannya memang sangat bergantung pada peternakan yang tidak banyak itu, yang hanya tiga sampai lima itu," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Sumardi, warga dari salah satu kelompok tani mengungkapkan masalah akses pakan yang menurutnya perlu diperbaiki.
"Kendala kamu jalan bu, mau mengambil berupa pakan itu luar biasa. Kami harap bisa dimudahkan jalan untuk mengambil pakan tersebut," ungkapnya
Komisi IV DPR RI menyerap aspirasi dari peternak sapi di Kandang 1000 Desa Sapi, Lombok Tengah
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Nadya Alfi Roihana PKB: Tanpa Pers, Demokrasi Terkikis
- Harlah ke-26, Garda Bangsa Gelar Festival Dai TikTok
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Moratorium PMI Dicabut, PKB Sebut Devisa Tak Sebanding Nyawa
- PKB Bakal Usulkan DIY Jadi Daerah Laboratorium Bencana