Komisi IV DPR Soroti Persoalan Impor Produk Holtikultura
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR Sudin melihat masih banyak persoalan yang terjadi terkait produk holtikultura.
Menurut Sudin, harga jatuh saat panen dan melambung tinggi ketika produksi rendah, ditambah peliknya distribusi membuat produk seperti cabai dan bawang merah kerap berkontribusi pada inflasi dan deflasi.
Ia menambahkan, pasokan tidak berkelanjutan juga menjadi masalah klasik yang dihadapi sejumlah komoditas dalam negeri.
Oleh karena itu, kata dia, pada periode lalu Komisi IV DPR membentuk Panitia Kerja Impor Pangan dan Produk Holtikultura. Guna mencari solusi dan mengawal kebijakan pemerintah dalam impor untuk memenuhi pasokan.
“Namun, hingga saat ini permasalahan tersebut selalu berulang,” ujar Sudin saat rapat dengar pendapat (RPD) dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, Rabu (16/9).
Dia mengungkap fakta di lapangan, bahwa banyak petani holtikultura yang panen tidak mampu menjual karena tak memiliki akses pasar.
Selain itu, katanya, harganya juga jatuh sehingga produk holtikultura terjual dengan murah.
“Bahkan ada yang tidak punya harga,” tegas politikus PDI Perjuangan ini.
Komisi IV DPR menyoroti persoalan Rekomendasi Impor Produk Holtikultura atau RIPH yang dianggap permasalahannya selalu berulang.
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru