Komisi IX: Tidak Ada Jalan Lain Selain Fokus Anggaran Wabah Corona

Komisi IX: Tidak Ada Jalan Lain Selain Fokus Anggaran Wabah Corona
ILUSTRASI. Virus Corona. Foto: Antara

“Untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia yang sudah mencapai 8 persen, harus punya infrastruktur laboratorium yang memadai dengan alat-alat yang berstandar WHO,” kata Felly.

Selain itu, lanjut dia, anggaran yang dialihkan nanti akan digunakan untuk pemeriksaan secara massal kepada seluruh warga, agar diagnosa Covid-19 bisa segera diikuti dengan perawatan intensif. 

“Pemerintah harus segera melakukan rapid test secara massive di tiap-tiap kecamatan, dan diteruskan dengan pemeriksaan Swab dan PGR (Polymerase Chain Reaction, red),” katanya.

Ia menambahkan anggaran ini juga untuk membiayai tenaga medis dan volunteer untuk test Covid-19. “Harus sediakan payung sebelum hujan. Bukan sudah hujan baru cari payung. Jangan sampai sudah dilakukan partial lockdown, tetapi kemudian hanya menunggu jika ada pasien yang positif baru bergerak,”  ujar Felly.

Menurut dia, meski pemerintah telah menyiapkan Wisma Atlet Jakarta menjadi tempat mengisolasikan pasien positif corona, peralatan kesehatan di sana belum secanggih di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.  

“Jadi anggaran yang akan direalokasi ini juga untuk melengkapi peralatan-peralatan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit rujukan, ataupun tempat-tempat yang disediakan pemerintah untuk mengisolasi pasien positif corona,” ujarnya.

Felly juga menyoroti dua sisi yang dalam hematnya menjadi kendala utama pola penanganan Covid-19 sejauh ini. Pertama adalah birokrasi, kedua sisi administrasi.

Menurut Felly, ini berarti birokrasi masih menjadi persoalan. Kemudian, administrasi atau kerja sama di antara lembaga-lembaga pemerintahan tidak terjadi dengan baik. “Dan ini tidak bisa menunggu lagi, korban jiwa bisa semakin banyak jika situasinya terus begitu,” kata dia.

Ketua Komisi IX melempar pertanyaan, apa guna infrastruktur maju, tetapi generasi bangsa tewas karena virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News