Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Akan Dihidupkan Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, pemerintah akan menghidupkan kembali Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi atau KKR, lembaga yang akan menyelesaikan berbagai pelanggaran HAM masa lalu.
Hal ini disampaikan Fadjroel ketika dimintai tanggapan terkait hasil survei Komnas HAM yang menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat tidak yakin Presiden Jokowi mampu menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
"Kemarin kami diundang oleh Menko Polhukam Pak Mahfud. Beliau mencoba memikirkan kembali tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sebagai upaya untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/12).
Pemerintah pernah membentuk lembaga ini melalui UU Nomor 27 Tahun 2004. Namun dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK) melalui putusan bernomor 006/PPU-IV/2006.
Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, Rancangan Undang-Undang tentang Komisi Kebenaran dan Informasi ini kembali dimasukkan ke dalam prolegnas dan berada pada kelompok RUU daftar komulatif terbuka Prolegnas 2020-2024.
"Mudah-mudahan dengan jalan ini kami bisa mengungkapkan kebenaran. Dalam KKR itu ada juga prinsip rehabilitasi, reparasi, kan seperti itu," katanya.
Saat ditanya apa perbedaan KKR yang sekarang dengan yang pernah dibentuk? Fadjroel menyebut KKR ini nantinya dapat memberikan rekomendasi untuk pengadilan HAM sebenarnya.
"Tetapi diutamakan adalah pengungkapan kebenaran. Kalau mengungkapkan kebenaran hati kita lega, sehingga bisa berjalan rekonsiliasi tehadap seluruh rakyat," ucap pria kelahiran Banjarmasin ini.
Lembaga Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi akan menyelesaikan berbagai pelanggaran HAM masa lalu.
- Mantan Pegawai: Jangan Cuma Hasto, KPK juga Harus Proses Keluarga Jokowi
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo