Komisi Perdagangan DPR Anggap Indonesia Belum siap Masuk MEA
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR yang membidangi perdagangan, Heri Gunawan menilai Indonesia belum siap menghadapi persaingan pasar bebas regional melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Untuk itu, Heri mengimbau masyarakat Indonesia menghargai hasil produk dalam negeri sendiri dibanding produk impor.
"Rasanya masyarakat Indonesia belum siap menghadapi MEA. Badan Standardisasi Nasional (BSN) masih perlu berbenah diri, terutama soal SDM-nya," kata Heri usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BSN di gedung Nusantara I, kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Senin (10/11).
Heri mencontohkan mainan anak-anak saja produksi dalam negeri yang belum ememnuhi kriteria Standard Nasional Indonesia (SNI). "Kita masih kalah dengan produk China,” ungkap politisi Partai Gerindra itu.
Karena itu, Heri berharap agar BSN lebih giat melakukan promosi kerja, terutama menyangkut perlindungan produk dalam negeri agar kualitasnya terjamin dan bisa bersaing di pasar global. "Saya berharap BSN dapat membuat standar untuk meningkatkan kualitas produk kita dan melindunginya,” tegasnya.
Selain itu, Heri juga mengimbau lembaga terkait seperti BSN, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian bisa bersinergis untuk membenahi kualitas produk barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri. "Sinkronisasi lembaga terkait ini penting untuk membangun kesadaran masyarakat Indonesia mencintai produk sendiri sekaligus meningkatkan mutunya," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR yang membidangi perdagangan, Heri Gunawan menilai Indonesia belum siap menghadapi persaingan pasar bebas regional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru