Komisi VI DPR Tak Ingin TikTok Punya Kendali Penuh di Indonesia

Komisi VI DPR Tak Ingin TikTok Punya Kendali Penuh di Indonesia
TikTok. Foto: (Reuters: Dado Ruvic/Illustration)

“Harus juga diingat, TikTok adalah perusahaan asal China, dan regulasi terkait data dan keamanan sering menjadi perhatian. Pemerintah perlu memastikan bahwa data pengguna dan privasi tetap terlindungi,” tutur Amin menambahkan.

Menurut Amin, Traveloka merupakan salah satu dari dua pemain online travel agent besar di Indonesia. Pada 2022 lalu, Traveloka meraup pendapatan sebesar Rp3,46 triliun dengan kenaikan 75% year on year (YoY).

Melalui penguasaan pasar Traveloka, ditambah TikTok menjadi pengendali nantinya, kedaulatan data juga harusnya menjadi perhatian serius. Dia melihat, aksi korporasi ini bukan sekadar bisnis semata.

Tuntutan tersebut kepada bukan hanya TikTok tetapi juga berlaku pada semua platform digital lain, yakni turut membantu promosi pariwisata Indonesia dan pemerintah juga harus memberikan aturan main yang jelas.

“Belajar dari kasus bobolnya Pusat Data Nasional, kita sangat meragukan kemampuan dan komitmen pemerintah melindungi data pribadi masyarakat Indonesia. Harapannya, akan lebih banyak pengguna mancanegara akan melihat dan mempertimbangkan destinasi wisata di Nusantara. Namun, jika sebaliknya, siap-siap saja kita hanya menjadi penonton riuhnya bisnis pariwisata dan akomodasi, tanpa menikmati kuenya secara signifikan," pungkasnya.

Komisi VI khawatir perusahaan TikTok asal Tiongkok itu bisa menguasai berbagai lini bisnis di Tanah Air, terutama di pasar ekonomi digital.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News