Komisi VII: Wajar Bila Pertamina Menyesuaikan Harga Pertamax Dengan Pasar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan dirinya memahami jika harga BBM nonsubsidi, termasuk Pertamax, disesuaikan mengikuti harga pasar global.
Sebab, harga minyak dunia saat ini sudah melonjak tinggi, terlebih akibat perang Rusia-Ukraina.
Volume konsumsi terbesar justru BBM yang disubsidi negara yaitu Pertalite dan Biosolar, yang mencapai 83 persen.
“BBM nonsubsidi, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, memang sangat kecil konsumsinya. Hanya 17 persen. Dan BBM nonsubsidi tersebut, diperuntukkan bagi kalangan mampu dan sektor industri,” seru Sugeng.
Itu sebabnya, Sugeng meminta agar masyarakat tak perlu resah.
Selain volumenya sangat kecil, BBM nonsubsidi ini pun sebagian besar dikonsumsi segmen masyarakat tertentu, dan tidak digunakan oleh transportasi umum, maupun usaha kecil.
Dengan begitu, jika ke depan Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi, misalnya, tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat secara umum.
Dari keempat jenis BBM non subsidi tersebut, lanjut Sugeng, memang baru tiga jenis yang disesuaikan.
Dengan begitu, jika ke depan Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi, misalnya, tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat secara umum.
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan
- Pertamina Siap Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025