Komisi VIII DPR Kecewa dengan Persiapan Layanan Haji

Komisi VIII DPR Kecewa dengan Persiapan Layanan Haji
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Komisi VIII DPR meminta pemerintah bersungguh-sungguh meningkatkan standar pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia. Sebab, dari pengawasan yang dilakukan DPR, persiapan pemerintah jauh dari memuaskan. 

Apalagi, pemerintah sudah berkomitmen memprioritaskan pemberangkatan jamaah lansia, sehingga, aspek kesehatan dan keselamatan mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

"Dalam kunker minggu lalu, kami meninjau BPHI (balai pengobatan haji Indonesia). Terus terang tidak ada yang baru. Fasilitasnya tidak jauh beda dari tahun lalu. Sementara, fasilitas tahun lalu itu saja masih jauh dari memuaskan," kata Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay, Senin (11/4). 

Semestinya, lanjut politikus PAN itu, BPHI sudah mengarah pada standar internasional. Itu merupakan salah satu aspek yang dituntut dan dipersyaratkan oleh pemerintah Saudi. Sayangnya, BPHI di Saudi masih jauh dari standar itu.

"Balai pengobatan dan kesehatan mestinya mengikuti standar Joint Commission International (JCI). Itu menyangkut fasilitas, tenaga medis, kebersihan, dan termasuk desain ruangan perawatan. Jujur saja, BPHI kita di Saudi masih jauh dari standar itu," tegasnya.

Karena itu, pihaknya meminta Kementerian Kesehatan melengkapi sarana prasarana BPHI di Tanah Suci. Termasuk penyediaan mobil-mobil ambulance yang siaga 24 jam pada musim haji. Hal tersebut penting menghadapi musim haji yang diperkirakan jauh lebih panas dari tahun lalu.(fat/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News