Komisi VIII DPR Salurkan Bantuan untuk Penanganan Bencana di Banyumas
jpnn.com, BANYUMAS - Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI melakukan pengawasan terkait pemberdayaan masyarakat miskin dan kelompok rentan di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).
Hal tersebut merupakan bagian untuk mengetahui fakta dan aspirasi daerah terkait kondisi kelompok miskin dan kelompok rentan di Kabupaten Banyumas.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka yang memimpin langsung tim kunker menyatakan bahwa kemiskinan merupakan sesuatu yang sudah lama terjadi, dan terkadang merupakan masalah multidimensi, sehingga memerlukan fokus dan kerja keras untuk mengatasinya.
“Apalagi di situasi pandemi Covid-19 seperti ini, masyarakat di daerah tentu saja amat terdampak,” ungkap Diah Pitaloka dalam kesempatan pertemuan dengan bupati Banyumas, kepala Dinsos Banyumas, kepala Kantor Kemenag Banyumas, kepala DPPKBP3A Kabupaten Banyumas, kepala BPBD Banyumas beserta jajarannya dan mitra kerja Komisi VIII DPR RI di rumah dinas bupati Banyumas, Sabtu (10/4).
Menurut Diah, kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa relevan untuk dikaji terus menerus. “Bukan saja karena persoalan kemiskinan telah ada sejak lama dan masih hadir di tengah-tengah kita, namun gejalanya makin meningkat seiring dengan krisis multidimensional yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Meski demikian, Diah juga yakin banyak sekali potensi daerah yang bisa digali di tengah krisis akibat pandemi Covid-19 sekarang ini. Dia mencontohkan seperti di Banyumas, selama pandemi Covid-19 ini, peternakan dan pertanian makin berkembang.
Menurutnya, hal itu tentu saja merupakan salah satu potensi sehingga Banyumas dapat menjadi kawasan pendukung ketahanan pangan bagi daerah lainnya.
“Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, meskipun sampai sekarang kemiskinan tetap ada,” ujar Diah.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menyatakan kemiskinan merupakan sesuatu yang sudah lama terjadi, dan terkadang merupakan masalah multidimensi, sehingga memerlukan fokus dan kerja keras untuk mengatasinya.
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Perampok Bersenjata Api Gasak Toko Emas di Banyumas
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal