Komisi VIII: UN Diskriminatif Terhadap Penyandang Disabilitas
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay menyayangkan masih adanya pelakuan berbeda pada peserta Ujian Nasional (UN) 2016. Contohnya para penyandang disabilitas yang tak disediakan soal ujian dengan huruf braille.
"Kami menyayangkan adanya perlakuan diskriminatif terhadap penyandang disabilitas pada masa UN.. Apalagi, dua pekan yang lalu, UU penyandang disabiltas baru disahkan," kata Saleh melalui pesan singkat, Kamis (7/4).
Aturan terkait perlakuan diskriminatif seperti itu menurutnya tidak seharusnya terjadi karena sudah diatur dalam undang-undang.
"Kalau pemerintah masih diskriminatif, berarti ada pelanggaran pada UU. Ini bisa serius jika tidak pemerintah menyepelekan masalah ini," kata Saleh.
Kalau alasannya bahwa soal ujian braille mahal, tentu bisa diperdebatkan. Sebab, anggaran UN yang begitu mahal sudah selalu menjadi bahan pembicaraan selama ini. Karenanya ia mempertanyakan mengapa anggaran besar seperti itu tidak dialokasikan untuk penyandang disabilitas.
Selain itu, UN sekarang adalah UN berbasis komputer. Jika soal UN braille dinilai mahal, penyandang disablitas bisa diikutkan dengan memakai komputer. Ada banyak program komputer yang bisa membantu mereka, terutama yang tuna netra.
"Tinggal ada niat baik atau tidak saja dari pemerintah," pungkasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas
- Character Building FK UNDIP Bangkitkan Semangat dan Karakter Generasi Emas
- Kemendikdasmen Percepat Penyaluran BOSP 2025 di 423.080 Sekolah, Sebegini Anggarannya
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak