Komisi X Heran Kemendikbudristek Lambat Dalam Program Vaksinasi Siswa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mempertanyakan sikap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dinilai lambat dalam program vaksinasi siswa. Ketika pemerintah mengumumkan vaksinasi sudah bisa diberikan kepada siswa usia 12 sampai 17 tahun, Kemendikbudristek malah tidak bergerak.
"Kami tidak melihat ada gerakan apa-apa dari Kemendikbudristek. Responsnya lambat," kata Syaiful dalam diskusi pendidikan daring besutan Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Minggu (11/7).
Dia menambahkan, sudah banyak orang tua yang menginginkan anaknya sekolah tatap muka. Tentunya vaksinasi anak-anak sangat dibutuhkan.
Sayangnya, kata Syaiful, sampai saat ini Komisi X tidak melihat skema pemberian vaksinasi terhadap siswa. Sejauh ini orang tua murid yang berinisiatif sendiri mencari sentra vaksinasi.
"Ada apa dengan Kemendikbudristek. Kenapa tidak langsung bergerak mempercepat vaksinasi guru, tenaga kependidikan, dan siswa," tandasnya.
Pada kesempatan sama, Jubir Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, sampai saat ini dari 5 juta pendidik dan tenaga kependidikan yang menjadi target vaksinasi, baru 2 juta yang sudah divaksin.
Sedangkan untuk siswa, lanjutnya, Kemenkes dan Dinas Pendidikan masing-masing wilayah akan berkoordinasi untuk menyelenggarakan vaksinasi di masing-masing sekolah. (esy/jpnn)
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.mempertanyakan sikap Kemendikbudristek yang slow respon dalam program vaksinasi anak -anak
- Gus Imin Mengukuhkan 8 Pemimpin Daerah Terpilih jadi Pengurus PKB Jabar
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini