Komisi X Protes PPN Sekolah, Jawaban Mas Nadiem Mengambang
jpnn.com, JAKARTA - Komisi X DPR RI terang-terangan menolak pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen pada sektor jasa pendidikan, termasuk di antaranya sekolah.
Pernyataan keberatan disampaikan seluruh fraksi saat rapat kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada Selasa (15/6).
"Fraksi PDI Perjuangan melihat PPN sekolah mengkhianati amanat konstitusi karena itu kami dengan tegas menolak," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti.
Dia meminta Nadiem Makarim bersikap tegas untuk tidak menerima usulan penarikan pajak sekolah.
Senada itu Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf berharap sikap Nadiem sama dengan dewan. Jika sekolah dipajaki, imbasnya orang tua yang kesulitan memenuhinya.
Politikus asal Jawa Barat itu mengungkapkan, saat pandemi Covid-19 banyak orang tua murid yang kehilangan pekerjaan, ekonomi morat-marit.
"Untuk memenuhi kebutuhan harian saja sudah sulit apalagi kalau sekolah dipajaki. Di mana hati nurani kita kalau menambah beban orang tua yang sudah susah," ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah mengingatkan Nadiem, sektor pendidikan ialah nirlaba sehingga tidak mencari keuntungan. Jika kemudian diterapkan PPN 12 persen, otomatis akan ada komersialisasi.
Komisi X DPR RI protes PPN sekolah dan mendesak nadiem untuk menolaknya, sayangnya nadiem belum bisa ambil sikap
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Dita PKB: Masih Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN Demi Menggenjot APBN
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai Tahun Depan, Ini Saran Pengamat untuk Pemerintah
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat