Komisioner KPK yang Baru Diminta Tidak Individual
Sabtu, 19 November 2011 – 10:54 WIB
JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya kriteria tertentu dalam memilih calon pimpinan (capim) KPK pekan depan. Ketua Kelompok Kerja Fraksi PKS Komisi III Abubakar Al Habsy mengatakan, para pimpinan KPK harus konsentrasi penuh dalam
tugas dan tidak memiliki beban persoalan hukum maupun moral masa lalu. Para pimpinan KPK, lanjut ketua DPP PKS itu, juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang handal. Mampu menjalin hubungan baik dengan lembaga penegak hukum lain. Hal itu penting lantaran pemberantasan korupsi tidak dapat dilakukan hanya oleh KPK. “Ada kejaksaan, ada
kepolisian dan mereka juga memiliki fungsi yang sama dalam proses penegakan hukum,” terangnya.
“KPK tidak boleh dipimpin oleh profil yang cenderung retoris dan politis. Kita perlu profil penegak hukum yang memiliki integritas
tinggi dalam pemberantasan korupsi,” kata Abubakar kepada wartawan.
Tidak hanya itu, Abubakar juga mengaskan, pimpinan KPK kedepan harus mampu bekerja dalam tim, tidak secara individual. Itu karena KPK merupakan lembaga penegakan hukum yang kepemimpinannya kolektif kolegial atau bersama-sama. “Hal ini penting karena KPK harus sebisa mungkin menghindari one man show,” kata dia.
Baca Juga:
JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya kriteria tertentu dalam memilih calon pimpinan (capim) KPK pekan depan. Ketua
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad