Komite Aksi Merebut Uang Inves Kembali
Senin, 23 Maret 2009 – 06:59 WIB
Karena yang demikian ini baru terjadi pertama, orang pun menarik kesimpulan bahwa gaji pegawai negeri di Singapura juga dikaitkan dengan kinerja capaian ekonomi negara. Kalau ekonomi negara jelek, gaji pegawai negeri juga dipotong. Dengan demikian, negara Singapura seperti sebuah perusahaan swasta saja.
Memang di sana ada unsur bonus dalam komponen gaji. Terutama bonus tahunan. Mirip yang terjadi di swasta. Kalau pertumbuhan ekonomi negara sangat baik, bonusnya juga sangat baik. Dengan demikian, pegawai negeri juga harus memikirkan apakah pekerjaan yang dia lakukan membuat pertumbuhan ekonomi negara naik atau turun.
Di Indonesia bonus pegawai negeri bisanya diberikan dalam bentuk gaji ke-13. Itu pun tidak pernah dikaitkan dengan performance ekonomi negara. Tapi, kalau sistem itu diterapkan, mungkin juga tidak pernah ada yang bisa dapat bonus, mengingat belum terukurnya kinerja pegawai negeri dalam ikut menumbuhkan ekonomi. Jangan-jangan malah hanya menghambat.
Tapi, baru sekali ini terjadi pegawai negeri tidak akan dapat bonus pertumbuhan dan bahkan gajinya dipotong. Tahun ini pertumbuhan Singapura kira-kira memang akan minus lima. Bahkan, bisa-bisa akan minus delapan. Indonesia yang diperkirakan bisa tumbuh 4,5 persen, kalau benar-benar terjadi, akan menjadi negara dengan pertumbuhan nomor empat terbaik di dunia setelah Tiongkok (8), India (6), Arab Saudi (5). Negara-negara selebihnya akan tumbuh di bawah itu, bahkan mayoritas akan minus. (*)
KETIKA ke Singapura kemarin, saya mencatat dua peristiwa menarik yang terkait dengan krisis ekonomi dunia sekarang ini. Yang pertama mengenai aksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi