Komite Etik Nyatakan Pimpinan KPK Bersih
Chandra dan Haryono Dianggap Kurang Hati-hati
Rabu, 05 Oktober 2011 – 16:58 WIB

Komite Etik Nyatakan Pimpinan KPK Bersih
JAKARTA - Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengumukan hasil kerja selama dua bulan ini. Dari 27 saksi dari internal KPK maupun pihak luar, empat pimpinan KPK yang diseret-seret oleh M Nazaruddin dinyatakan bersih. Meski demikian, khusus Chandra Hamzah dan Haryono Umar dianggap kurang berhati-hati. Nama-nama pimpinan KPK yang diperiksa KPK antara lain Busyro Muqoddas, M Jasin, Haryono Umar dan Chandra M Hamzah. Sedangkan pegawai KPK yang diperiksa adalah Ade Rahardja (mantan Deputi Penindakan KPK), Bambang Praptomo Sunu (Sekjen KPK), Johan Budi (juru bicara KPK) dan Rony Samtana (penyidik KPK).
Anggota Komite Etik KPK, Prof Marjono, dalam jumpa pers di KPK, Rabu (5/10) menyatakan bahwa tugas komite pimpinan Abdullah Hehamahua itu bukan sekedar pada dugaan pelanggaran kode etik oleh pimpinan dan pegawai KPK, tetapi juga adanya tuduhan telah terjadinya pelanggaran hukum pidana di dalam KPK. Selain itu, Komite Etik juga menyoroti perilaku pimpinan dan pegawai KPK.
"Kami telah lakukan wawancara dengan sejumlah saksi, termasuk dengan mereka yang kami namakan terperiksa," ujar Marjono yang didampingi seluruh anggota dan pimpinan Komite Etik.
Baca Juga:
JAKARTA - Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengumukan hasil kerja selama dua bulan ini. Dari 27 saksi dari internal KPK maupun
BERITA TERKAIT
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan