Komite Konvensi Pastikan Tiga Lembaga Survei Tak Akan Curang

jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei tiga lembaga yang telah ditunjuk oleh Partai Demokrat untuk menjaring satu nama pemenang capres konvensi, bisa saja berbeda satu dengan yang lainnya. Lalu bagaimana bila itu terjadi?
"Bisa saja terjadi yang seperti itu, maka hasil lembaga survei harus kami konsultasikan ke majelis tinggi (SBY)," ujar Sekretaris Komite Konvensi Partai Demokrat Suaidi Marasabessy di kantor DPP Komite Konvensi PD, di Jakarta, Sabtu (26/4).
Suaidi juga katakan kalau nantinya nama pemenang konvensi diketahui punya permasalahan hukum, maka pihaknya akan langsung melakukan evaluasi.
"Kalau pemenang bermasalah tentu akan kita evaluasi langsung. Persyaratan untuk tidak bermasalah sudah kita identifikasi sejak awal dan kalau itu muncul belakangan, harus kami lakukan kompromi," katanya.
Ia juga menjamin bahwa tiga lembaga survei yang telah ditunjuk, merupakan lembaga yang berkompeten. Sehingga mengenai dugaan adanya kecurangan sangat minim. Sebab setelah ketiga lembaga survei itu memberikan hasilnya, komite partai demokrat akan melakukan audit dan evaluasi. Apakah terjadi kecurangan atau keanehan pada hasil tersebut.
"Kalau ada permainan di situ ada kode etiknya, yang sudah kita teken bersama-sama, untuk menjalankan dengan baik. Kita juga punya data yang kita gunakan di internal kita. Sejauh evalusi yang sudah kami lakukan, tidak ada hal-hal yang mencurigakan sampai saat ini," akunya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Hasil survei tiga lembaga yang telah ditunjuk oleh Partai Demokrat untuk menjaring satu nama pemenang capres konvensi, bisa saja berbeda
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif