Komite Normalisasi Mulai Goyah
Senin, 18 April 2011 – 06:03 WIB
"Dalam instruksi FIFA tak ada prakongres atau pemilihan komisi pemilihan lagi. Peran komisi pemilihan ketua dan pengurus PSSI harus dijalankan KN. Bukan malah KN membentuk komite pemilihan lagi. Dan ternyata langkah ini juga tak direstui FIFA," ujar Rudy.
Baca Juga:
Beberapa hal yang membuat Rudy tak sepaham dengan anggota KN lainnya adalah pencabutan sanksi pembekuan terhadap Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan sejumlah figur yang dinilai melanggar aturan disiplin PSSI sebelumnya.
"Tidak seharusnya Komite Normalisasi melakukan pencabutan hukuman sesuai SK 01, 53, dan 54. Para pelaku tersebut kena hukuman saat kongres PSSI di Bali. Jadi pencabutannya ya harus lewat kongres yang akan datang, bukannya lewat Komite Normalisasi," bebernya.
Sikap tegas Rudy terhadap keputusan KN ini ditunjukkan dengan memboikot hasil keputusan tersebut. Imbasnya, Rudy sempat didatangi dan dibujuk oleh salah satu perwakilan KN dari Jakarta di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo kemarin. Utusan ini meminta Rudy agar bersedia menandatangani keputusan KN sebelumnya. Namun, upaya tersebut ditolak oleh Rudy sesuai dengan komitmennya untuk membangun persepakbolaan di Indonesia.
JAKARTA - Besarnya tekanan terhadap kinerja Komite Normalisasi (KN) membuat komite bentukan KOmite Darurat FIFA itu mulai goyah. Selain menghadapi
BERITA TERKAIT
- Kalah dari Dewa United, Pelatih Persib: Mereka Punya Gelandang Terbaik di Liga
- Timnas Belgia Tampil Mengecewakan di Piala Eropa & Nations League, Sang Pelatih Dipecat
- Nasib Persebaya & Persib Seharusnya jadi Alarm Buat Persija
- Tekad Besar Jorji Raih Kemenangan Perdana Lawan An Seyoung di Semifinal India Open
- Semifinal India Open 2025: Jojo dan Jorji Ditantang Lawan Tangguh
- Takluk dari Popsivo Polwan, Jakarta Livin Mandiri Nilai Kurang Dinaungi Keberuntungan