Komite Normalisasi Terbelah

Komite Normalisasi Terbelah
George Toisutta (2 kanan) bersalaman dengan Arifin Panigoro sesaat sebelum melakukan gala dinner di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta. 27 April 2011. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
Tapi pernyataan Joko dan Agum tersebut berbeda dengan pernyataan anggota KN lainya Dityo Pramono. Pria yang juga Ketua Umum PSPS Pekanbaru mengatakan dirinya sudah memverifikasi dua nama itu dan menyatakan tidak benar jika KN tidak memverifikasinya.

"Siapa yang mengatakan dilarang. Tidak ada larangan untuk memverifikasi. Nantinya, hasil verifikasi akan kami bawa ke rapat pleno sebelum pengumuman 29 April," ungkap Dityo.

Perbedaan sikap di tubuh KN ini mendapatkan tanggapan dari para pemilik suara. Salah satunya Ketua Perseba Bangkalan Imron Abd Fattah. Dia menganggap perbedaan di lembaga itu semakin menjelaskan kredibilitas KN. "Begitulah. Di internal KN sendiri tidak satu suara. Di satu sisi anggota berpegang pada Statuta FIFA, di sisi lain ada anggota KN yang tetap memaksakan kehendaknya dengan keinginannya sendiri tanpa memperhatikan anggota pemilik suara," tutur Imron.

Posisi KN semakin sulit. Sebab mayoritas pemilik suara terus melakukan perlawanan. Ketua KN Agum GUmelar yang berpegang teguh pada instruksi FIFA malah dianggap menghalang-halangi keinginan pemilik suara yang" menginginkan perubahan.

JAKARTA - Perbedaan pendapat menjelang kongres benar-benar sulit disatukan. Masing-masing pihak bersikukuh berada dalam posisi benar. Tadi malam,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News