Komitmen Jokowi soal Pemberantasan Korupsi Layak Dipertanyakan
jpnn.com, JAKARTA - Penangkapan Ketum PPP Romahurmuziy dan salah satu direksi Krakatau Steel oleh KPK membuktikan bahwa pemerintahan bersih yang dijanjikan Presiden Jokowi belum terwujud.
"Penangkapan tersebut menunjukan bahwa apa yang diungkapkan Presiden Jokowi soal transparansi dan akuntabilitas dalam penataan dan pengelolaan negara masih jauh dari harapan," terang Ismail di Jakarta, Senin (25/3).
Ismail mencatat, saat ini terdapat sejumlah kasus korupsi yang masih misterius. Seperti kasus e-KTP yang perlu diungkap sosok penting selain Setya Novanto.
Selanjutnya kasus korupsi dana divestasi Newmont, serta kasus privatisasi JICT. "Sudah jelas-jelas ada perbuatan melawan hukum dan adanya kerugian megara berdasarkan hasil audit investigasi BPK," sambungnya.
Karena itu, Ismail menilai publik berhak menagih komitmen pemerintah dalam memerangi kejahatan korupsi. Hal ini, juga bisa menjadi bekal pemilih untuk menentukan suara pada 17 April mendatang.
"Jika Jokowi tidak transparan, maka Jokowi jangan berharap banyak untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, terlebih lagi menjelang beberapa hari pemilihan presiden," tandasnya. (dil/jpnn)
Penangkapan Romahurmuziy dan salah satu direksi Krakatau Steel oleh KPK membuktikan bahwa pemerintahan bersih yang dijanjikan Presiden Jokowi belum terwujud
Redaktur & Reporter : Adil
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- Pernyataan Effendi Setelah Bertemu Jokowi Dianggap Upaya Merongrong PDIP
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup, Inas: Tuduhan OCCRP Tanpa Bukti
- Penggeledahan KPK di Rumah Hasto Pengalihan Isu OCCRP soal Jokowi?
- Aktivis Geruduk KPK, Minta Kasus Korupsi Jokowi dan Keluarganya Diusut