Komitmen Pemerintah dalam Green Energy: Kunci Penurunan Emisi di Indonesia

Komitmen Pemerintah dalam Green Energy: Kunci Penurunan Emisi di Indonesia
Indonesia berkomitmen mengurangi emisi melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC). Foto: Ekon.go.id

Menko Airlangga juga menjelaskan pengembangan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) yang telah diterapkan di beberapa wilayah Indonesia seperti Arun, Teluk Bintuni, dan Bojonegoro.

Teknologi ini diibaratkan sebagai gudang bawah tanah yang mampu menampung karbon dari proses ekstraksi gas dan minyak. Potensi gudang bawah tanah Indonesia disebut salah satu yang terbesar di dunia, dengan harga karbon saat ini di kisaran 25 hingga 30 dolar per ton.

Pemerintah juga fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur kendaraan bermotor listrik dan transportasi publik berbasis energi hijau.

Menko Airlangga menambahkan bahwa Jakarta menjadi kota yang paling progresif dalam penerapan transportasi hijau, dan berharap daerah lain segera menyusul untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi.

Indonesia turut berperan aktif dalam berbagai inisiatif energi hijau di tingkat global, seperti ASEAN Zero Emission Community, Just Energy Transition Partnership Program, dan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).

Menko Airlangga menekankan pentingnya peran investasi internasional dalam pengembangan proyek energi hijau, termasuk geothermal dan waste-to-energy, yang menjadi minat besar investor global.

Menko Airlangga juga menyoroti pentingnya peran media dalam menyosialisasikan potensi energi hijau di Indonesia.

"Media memiliki peran yang sangat penting dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi rendah emisi," pungkas Menko Airlangga. (jpnn.com)

Indonesia berkomitmen mengurangi emisi melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News