Komitmen Perlindungan Pekerja Migran di Kawasan ASEAN
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengingatkan pentingnya komitmen di tingkat regional guna memberikan pelindungan kepada pekerja migran ASEAN dan mempromosikan hak-hak pekerja migran tersebut.
Apalagi mayoritas pekerja migran ASEAN bekerja di sektor domestik yang rentan terhadap kasus-kasus ketenagakerjaan dan non ketenagakerjaan sangat membutuhkan pelindungan.
Hal tersebut terungkap dalam sambutan Menteri Hanif yang dibacakan Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan Maruli A. Hasoloan dalam peluncuran Video the ASEAN Safe Migration Campaign dan Dialog ASEAN-UE tentang Migrasi Tenaga Kerja yang Aman di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu (12/12).
Maruli mengatakan komitmen ASEAN untuk menjamin pergerakan tenaga kerja terampil secara bebas di kawasan dan integrasi ASEAN dalam dimensi politik, ekonomi, dan sosial budaya menyebabkan migrasi intre-regional terbuka, yang mana telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
“Migrasi, bagaimanapun juga dapat memberikan kontribusi positif maupun negatif bagi negara pengirim, negara penerima, serta pekerja migran dan keluarga mereka. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen di tingkat regional guna memberikan pelindungan kepada pekerja migran ASEAN dan mempromosikan hak-hak pekerja migran tersebut,“ katanya.
Berdasarkan catatan ASEAN, lima negara anggota ASEAN pengirim pekerja migran terbesar di ASEAN, yaitu Myanmar (2,02 juta), Indonesia (1,2 juta), Malaysia (1,0 juta), Laos (0,9 juta) dan Kamboja (0,8 juta). "Sementara dua di antaranya termasuk dalam daftar 20 negara asal emigran internasional terbesar, yaitu Filipina (5,7 juta) dan Indonesia (4,2 juta)," katanya.
Menyinggung isu mobilitas pekerja migran, Maruli mengajak seluruh pemerintah negara anggota ASEAN untuk membentuk koordinasi yang baik guna meningkatkan kerjasama, khususnya dalam menyebarkan informasi memadai dan akurat mengenai pekerjaan di luar negeri kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Pemerintah Republik Indonesia juga berharap bahwa penyebaran informasi dimaksud dapat ditindaklanjuti dengan implementasi inisiatif “Education Access for the Children of Migrant Workers” dan “PreDeparture Orientation” dalam waktu dekat,“ ujarnya.
Komitmen ASEAN untuk menjamin pergerakan tenaga kerja terampil secara bebas di kawasan dan integrasi ASEAN dalam berbagai dimensi
- Dukung Pendidikan Pesantren, Menaker Sumbang APD Covid-19
- Kemnaker – Shopee Jajaki Kerja Sama Mengembangkan Wirausaha Baru Go Digital
- Kemnaker Promosikan Inkubasi Bisnis Pelatihan Barista
- Kemnaker-LIPI Komitmen Tingkatkan Inovasi Produktivitas dan Wirausaha
- Dunia Usaha Diajak Bangun Hubungan Industrial Berkarakter Indonesia
- Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspons Cepat