Komjen Boy Rafli Sebut 2.157 WNI Berangkat ke Suriah Gegara Terpapar Paham Radikal
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengajak santri untuk gencar berdakwah di media sosial (medsos).
Hal ini menurut Boy perlu dilakukan untuk menangkal paham radikal yang kerap tersebar di medsos.
“Berdakwah itu bisa dilakukan melalui media sosial,” kata Boy kepada wartawan, Kamis (17/3).
Mantan Kapolda Papua ini menyebut kelompok radikal biasa menggunakan berbagai narasi di media sosial untuk menyebarkan pahamnya.
Penyebaran paham ini bahkan tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa Inggris.
“Mempropagandakan bahwa di Suriah akan lahir negara Islam dunia yang memberikan harapan baru, sehingga lebih dari 120 negara yang warganya terpapar dengan ajakan itu,” kata Boy.
Lulusan Akpol 1988 ini mengatakan kejadian tersebut membuktikan bahwa narasi radikalisme berbahaya, karena sanggup mempengaruhi banyak orang yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.
Untuk itu, jendera polisi bintang tiga ini berharap para santri terus mengembangkan narasi di media sosial bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyebut ada ribuan warga negara Indonesia (WNI) berangkat ke Suriah karena terpapar paham radikal.
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Santri Berpotensi Besar di Industri Haji dan Umrah Digital
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Tolak Bom