Komjen Boy Rafli Sebut BNPT Punya Duta Damai di 13 Provinsi
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Boy Rafli Amar menjelaskan BNPT memiliki duta damai di 13 provinsi seluruh Indonesia. Para duta damai itu terdiri dari anak-anak milenial atau generasi muda.
Boy Rafli Amar mengatakan jumlah duta damai sebanyak 453 peserta, yang mana mereka telah mempublikasikan 1.783 tulisan, 824 infografis dan 134 video kontra propaganda.
“Mereka terdiri dari anak-anak milenial, generasi muda yang menyusun konten kontra propaganda terhadap narasi yang dibangun oleh kelompok jaringan intoleran dan radikal terorisme," kata Komjen Boy Rafli dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR di gedung Senanyan, Jakarta, Rabu.
Program duta damai merupakan bagian dari kontra radikalisasi yakni kontra narasi, kontra propaganda dan kontra ideologi.
Selain itu, ada pula program pemberdayaan pusat media damai dan duta damai dunia maya.
Menurut Boy, untuk duta damai dunia maya di antaranya beberapa situs internet yang menyediakan konten informatif, seperti damailahindonesiaku.com, situs edukatif seperti jalandamai.org, situs duta damai dutadamai.id dan situs independen seperti islamkaffah.id
Boy menjelaskan BNPT setiap tahun melakukan kajian terorisme, pemetaan wilayah dan rawan radikal.
Tujuannya, untuk memetakan potensi radikalisme dan menemukan daya tangkal yang efektif.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli mengatakan lembaganya memiliki duta damai di 13 provinsi, yang menyusun konten kontra propaganda terhadap narasi yang dibangun kelompok jaringan intoleran dan radikal terorisme.
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Milenial Dominasi Pengguna BYOND, BSI Hadirkan Literasi Digital di Mal-Mal Jabodetabek
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur