Komjen Boy Sebut Kelompok Khilafatul Muslimin Bisa Menyesatkan, Masyarakat Hati-Hati
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar meminta masyarakat bisa lebih waspada terhadap gerakan kelompok Khilafatul Muslimin.
"Kemunculan Khilafatul Muslimin ini lantaran mereka memanfaatkan ruang kebebasan berekspresi yang lumrah dalam iklim demokrasi," ujar Boy dalam siaran persnya, Jumat (3/6).
Menurut Boy, kemunculan kelompok tersebut berpotensi menjadi sebuah perbuatan yang melanggar hukum. Oleh karena itu, perlu kewaspadaan kolektif.
Guna mencegah gerakan penyebaran ideologi khilafah, Boy menilai pendekatan melalui penegakan hukum semata tidak cukup.
Mantan Kadiv Humas Polri ini pun meminta semua pihak membangun dan memperkuat kesadaran kolektif sebagai mekanisme kewaspadaan mendasar.
Salah satu hal yang perlu ditekankan bahwa Indonesia memiliki empat konsensus dasar yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Boy menambahkan dari hasil pelacakan kelompok Khilafatul Muslimin sudah ada sejak 1997. Selain itu ada sejumlah tokoh yang pernah bergabung di kelompok tersebut dan terafiliasi dengan sejumlah kelompok teroris. Misalnya Negara Islam Indonesia (NII) dan Jamaah Islamiyah (JI).
“Kami tahu sel-sel mereka di negeri ini ada. Mereka yang selama ini katakanlah bagian dari kegiatan (kampanye khilafah) itu apakah terkait JI, atau Ansharut Daulah, NII," jelas dia.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyebut kemunculan kelompok Khilafatul Muslimin harus diwaspadai karena berpotensi menyesatkan masyarakat.
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos RI Pengganti Tri Rismaharini
- Pakar Terorisme: Fokus BNPT Pada Perlindungan Perempuan, Anak, dan Remaja Sudah Tepat
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan
- Menko PMK dan Kepala BNPB tiba di Basis KKB di Puncak
- Patutkah Pembubaran Diri Jemaah Islamiyah Dipercaya?