Komjen Sutarman Ingatkan Bahaya Berbisnis Via Online
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Komjen Sutarman mengingatkan para pelaku usaha untuk berhati-hati melakukan transaksi bisnis melalui internet dan email. Hal tersebut disampaikannya menyusul penangkapan terhadap 25 warga negara asing yang melakukan pembajakan terhadap email dua pengusaha asal Indonesia dan Belgia pada Kamis, (31/10). Selain berhati-hati, Sutarman mengingatkan agar pemerintah Indonesia waspada terhadap orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia. Dikhawatirkan, Indonesia dijadikan ladang kejahatan WNA.
"Kita harus mengawasi masuknya orang-orang asing ke Indonesia yang melakukan kejahatan seperti ini. Email hijacking seperti ini sangat berbahaya," kata Sutarman di kantornya, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, (31/10).
Menurut Sutarman, untuk kasus pembajakan email ini diduga pelaku sudah meraup keuntungan hingga Rp 30 miliar. Namun, itu baru perkiraan sementara berdasarkan laporan korban. Dari hasil pemeriksaan selanjutnya, akan ditelusuri jumlah korban yang telah dibajak oleh sindikat tersebut dan keuntungan lainnya yang diperoleh.
Atas perbuatan para pelaku ini, kata Sutarman, kepolisian akan menjerat mereka dengan Undang-Undang ITE 11 Tahun 2008 dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang Nomor 8 tahun 2010.
"Dia bisa melakukan penipuan kejahatan menggunakan email seseorang yang dia bajak kemudian dibajak diambil datanya berbagai cara dilakukan dan akhirnya dia gunakan untuk menakuti-nakuti dan sebagainya. Ini harus kita awasi dan kita tindak tegas," tandas Sutarman. (flo/jpnn)
JAKARTA - Kapolri Komjen Sutarman mengingatkan para pelaku usaha untuk berhati-hati melakukan transaksi bisnis melalui internet dan email. Hal tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BKN Khawatir Penetapan NIP CPNS & PPPK 2024 Gagal jika Masalah Ini Tak Cepat Diselesaikan
- ABPPTSI Mengadu ke Mendiktisaintek, Banyak Masalah Serius
- Honorer yang Sulit Daftar PPPK Tahap 2 Bisa Praktikkan Solusi MenPAN-RB
- PT KSEI Gandeng Yayasan Felix Maria Go Bagikan Susu dan Biskuit Bergizi di NTT
- Menteri Impas: 16 DPO Internasional Ditangkap Sepanjang 2024
- Waka MPR Sebut Layanan & Kualitas Kesehatan Masyarakat Harus Direalisasikan