Komnas HAM Akhirnya Bersuara Soal KKB di Papua, Sebut Bercirikan Teroris
jpnn.com, PAPUA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) angkat suara menanggapi aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.
Menurut Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey, aksi kekerasan KKB terhadap tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, melanggar HAM.
Frits bahkan menyebut kekerasan yang dilakukan KKB sudah masuk kategori tindakan teroris.
"Meskipun Komnas HAM keberatan terhadap pelabelan teroris terhadap OPM, karena bisa memancing perhatian internasional, namun tindakan tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai kelompok bercirikan teroris," ujar Frits melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (29/9).
Pola yang dilakukan oleh KKB tersebut sama dengan penyerangan di Nduga pada April lalu yang menyerang guru.
Komnas HAM Papua juga mengecam kekerasan yang dilakukan oleh KKB terhadap pekerja kemanusiaan termasuk yang terjadi di Maybart.
Menurut dia, Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) saat ini terfragmentasi menjadi tiga kelompok besar.
Yaitu, kelompok sipil bersenjata, kelompok yang dipelihara oleh korporasi dan kelompok yang berjuang untuk suksesi politik.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akhirnya bersuara menyoroti KKB di Papua, sebut bercirikan teroris.
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Brigadir Tri Yudha Gugur Dianiaya OTK, Aiptu Hidayat Terluka, Pistol Dibawa Kabur Pelaku
- Pecatan Polri Anggota KKB Tembak Mati Warga Sipil
- Brigjen Faizal: KKB Tembaki Warga Sipil di Distrik Ilaga
- Komnas HAM Klarifikasi Polda Jateng soal Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres