Komnas HAM Australia Ungkap Tingginya Diskriminasi Terhadap Minoritas Muslim

Mengancam lewat telepon
Hal itulah yang dialami pemilik restoran Hana Assafiri di Melbourne.
Ia mengaku, stafnya di Moroccan Soup Bar menerima telepon bernada mengancam setelah Hana muncul dalam program TV ABC beberapa minggu lalu.
"Ada yang menelepon ke tempat restoran saya, bertanya, 'apakah itu bos kamu di televisi?" kata Hana.
Ia mengatakan para stafnya tidak tahu harus menjawab apa.
"Penelepon berkata, kalian para Muslim suruh dia (Hana) tutup mulut dan pulang ke negara Muslim kalian," ucap Hana menirukan ancaman orang itu.
Hana tampil dalam acara ABC TV sebenarnya bukan untuk membahas soal agama Islam. Namun latar belakang Timur Tengah dan keyakinan agamanya kerap kali dipermasalahkan.
"Mengapa mereka mengaitkan ketidaksetujuan atas pendapat saya dengan keyakinan saya sebagai Muslim," ujarnya.
Aksi nasional melawan rasisme
Anggota Komnas HAM Chin Tan mengatakan Australia perlu mengadopsi kerangka kerja anti-rasisme nasional, yang mencakup kampanye dan program pendidikan bagi staf-staf perusahaan.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Australia mengumumkan sekitar 80 persen Muslim di negara ini pernah mengalami diskriminasi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam