Komnas HAM Bakal Selidiki Bentrok Demo 4 November

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menurunkan tim investigasi untuk mengusut kasus dugaan pelanggaran HAM dalam Aksi Bela Islam II yang digelar Jumat lalu (4/11). Rencana Komnas HAM itu disampaikan ketuanya, Imdadun Rahmat saat menerima pengaduan Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) di Jakarta, Senin (7/11).
"Kami sudah menerima laporan pengaduan Fokal IMM terkait dugaan pelanggaran HAM pada aksi Bela Islam II 4 November. Masih ada dokumen maupun keterangan saksi yang kami butuhkan. Namun itu bisa disusulkan nanti," kata Imdadun.
Terkait jatuhnya korban meninggal saat Aksi Bela Islam II atau yang kini dikenal dengan sebutan 4/11, Imdadun meminta bukti-bukti pendukung. Antara lain hasil visum dokter dan keterangan saksi yang menyaksikan kronologis meninggalnya korban.
Begitu juga soal dugaan tentang gas air mata yang masuk dalam daftar larangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) namun digunakan untuk membubarkan massa 4/11, Komnas HAM akan meminta pendapat ahli. Hal itu penting untuk mengetahui jenis-jenis gas air mata yang digunakan pada demo yang diikuti ratusan ribu orang itu.
Sedangkan Sekjen Fokal IMM Azrul Tanjung menyatakan, pihaknya akan menyiapkan seluruh dokumen dan bukti-bukti yang dibutuhkan Komnas HAM. Sebab, banyak korban berjatuhan dalam aksi 4/11.(esy/jpnn)
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menurunkan tim investigasi untuk mengusut kasus dugaan pelanggaran HAM dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih