Komnas HAM Buka Data Baru, Didapat dari Ajudan Ferdy Sambo
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI telah memeriksa sejumlah ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Selasa (26/7).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan salah satu hal yang ditanyakan adalah mengenai rentang waktu sebelum kejadian baku tembak yang menewaskan Brigadir J terjadi.
“Kami minta mereka menggambarkan posisinya, mendalami spektrum sebelum hari H, sebelum Jumat. Kami juga tanya semua apa yang terjadi, bagaimana peristiwa dan kondisinya kayak apa,” ujar Anam di kantor Komnas HAM, Selasa (26/7).
Dari keterangan para ajudan kepada tim Komnas HAM, masih ada tawa dan berkumpul sebelum kejadian.
“Kondisinya bercanda-canda, tertawa atau tegang, itu kami tanya. Beberapa orang yang ikut dalam forum (pemeriksaan) bilang tertawa,” katanya.
Para ajudan mengaku saat itu masih tertawa lepas tanpa tekanan.
“Soal tertawa kami tanya ini kondisinya tekanan enggak dan sebagainya, (mereka jawab) bagaimana ada tekanan, tertawa-tawa kok,” tuturnya.
Pemanggilan aide de camp (ADC) alias ajudan dan asisten pribadi Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo ini terkait baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J pada Jumat, 8 Juli 2022.
Komnas HAM telah mengantongi gambaran situasi sebelum baku tembak di rumah Ferdy Sambo dari para ajudan, termasuk Bharada E.
- Choirul Anam: Polda Sumbar Harus Belajar dari Kasus Bharada E, Transparan ke Publik
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- Komnas HAM Upayakan Hukuman Mati Dihapuskan
- Ini Alasan Komnas HAM Terus Dorong Penghapusan Hukuman Mati