Komnas HAM Minta Ditjen PAS Tidak Tutup-Tutupi Kekerasan di Lapas
"Harus kita lindungi sebagai bahan kritik untuk kita semua. Kami meminta supaya kita bijak menyikapi ini, tidak perlu terjadi di Lapas atau di tempat-tempat di mana ada penguasaan negara. Ketika ada kesaksian dan sebagainya, ini harus dilindungi bersama. Enggak perlu ada statement bernada mengancam, bikin gaduh," jelas dia.
Dia menilai Ditjen PAS pun harus menerima kritik dari semua pihak agar bisa menjamin pelayanan dalam Lapas maksimal.
"Kemarin Lapas Tangerang musibah kebakaran, sekarang Lapas Yogya. Kami mendapat informasi yang lebih detail daripada apa yang diketahui publik," jelas dia.
Seperti diberitakan, sejumlah mantan narapidana Lapas yogyakarta melaporkan adanya dugaan penganiayaan ke Ombudsman.
Para mantan narapidana mengaku telah mendapatkan siksaan dan kekerasan selama menjadi warga binaan. (tan/jpnn)
Komnas HAM mengharapkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tidak mengancam para saksi. Nilai-nilai HAM harus menjadi hal yang utama di dalam Lapas.
Redaktur : Adil
Reporter : Fathan Sinaga
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Ini Alasan Jaksa Tuntut Bebas Guru Honorer Supriyani
- Ini Omongan Kapolri soal Polisi Terlibat Narkoba, Siap-Siap Saja
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir