Komnas HAM: Pemicu Kematian Petugas KPPS Bukan Hanya karena Kondisi Fisik
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pekan ini bakal menurunkan Tim Pemantau Pemilu 2019 untuk mencari tahu lebih jauh data maupun informasi terkait meninggalnya ratusan petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam termasuk di antara tim pemantau yang turun ke lapangan pada agenda puncak pemilu beberapa waktu lalu. Dia bertugas di Jawa Timur. Menurut pria yang biasa dipanggil Anam itu, banyak hal melatarbelakangi tumbangnya ratusan petugas KPPS dalam pemilu tahun ini.
Bukan hanya fisik. Masalah psikologis juga dinilai patut menjadi perhatian. ”Konteks yang juga harus dilihat adalah psikologis,” imbuhnya.
Beban kerja petugas KPPS memang berat. Sehingga menguras fisik mereka. Namun, tekanan psikis juga tidak kalah hebat. Anam menyebutkan situasi dan kondisi sepanjang helatan pemilu tahun ini bisa jadi turut menekan psikologis petugas KPPS.
BACA JUGA: Prabowo: Menyerah Berarti Berkhianat kepada Negara, Bangsa, dan Rakyat
Media sosial yang gaduh, sambung dia, ditambah dengan ekspektasi masyarakat serta kekhawatiran dituduh curang berpotensi menekan petugas KPPS dari dalam. Sehingga mereka bekerja ekstra.
Tujuannya tidak lain untuk menunjukan komitmen kepada masyarakat. ”Di situlah tekanan psikologis itu berat sekali,” imbuh Anam.
Belum lagi, masih kata dia, berbagai persoalan teknis yang turut mengiringi penyelenggaraan pemilu serentak tahun ini. Beberapa jadwal yang bergerser pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) serta masalah logistik yang bermunculan pada detik-detik terakhir jelang coblosan juga menambah beban petugas KPPS.
Komnas HAM akan menurunkan tim untuk mengusut kasus meninggalnya ratusan petugas KPPS alias Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Komnas HAM Klarifikasi Polda Jateng soal Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK
- Sebegini Petugas KPPS yang Wafat pada Pilkada Serentak 2024
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir