Komnas HAM Sebut Kasus Chevron Kejahatan Hukum
Selasa, 21 Mei 2013 – 15:50 WIB

Komnas HAM Sebut Kasus Chevron Kejahatan Hukum
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) telah melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait bioremediasi lokasi tambang PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di Provinsi Riau. Hasilnya, Komnas HAM menyimpulkaan kasus itu sebagai kejahatan hukum di era modern.
Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mengungkapkan, setelah melakukan pemantauan dan penyelidikan yang cukup dengan meminta keterangan mulai dari korban, saksi ahli, BPKP dan biro Migas, Komnas HAM menghasilkan dokumen setebal 400 halaman.
Baca Juga:
"Hasilnya kami menghasilkan 400 halaman. Ini yang paling besar. Karena ini merupakan sebuah kejahatan hukum di jaman modern. Sesuatu yang sesungguhnya salah tapi tetap dilaksanakan," kata Natalius Pigai saat menerima keluarga dan kuasa hukum terdakwa kasus Chevron di kantornya, Selasa (21/5).
Pigai menegaskan posisi Komnas HAM dalam melihat kasus ini independen dan imparsial. Terkait hasil penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM, ia mengaku akan menyerahkannya pekan depan ke Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua DPR RI, Ketua Komisi III DPR dan Ketua Komisi Yudisial.
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) telah melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus dugaan tindak pidana korupsi
BERITA TERKAIT
- Barisan Pembaharuan: Semua Pihak Harus Hormati KPK Tahan Hasto
- Jawab Sanggah PPPK Tahap 2 Berlangsung, Panselda Harus Menyelamatkan Honorer TMS
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Akademisi Mendesak Supaya Dominus Litis jadi Bagian RUU KUHAP
- Iwakum Kecam Aksi Doxing terhadap Wartawan Seusai Demo Indonesia Gelap
- Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025, Hutama Karya Percepat Tol Palembang-Betung