Komnas HAM Selidiki Kematian Dua Tahanan Anak
Selasa, 10 Januari 2012 – 13:25 WIB
Sekadar diketahui, Indikasi kekerasan yang menimpa dua orang tersangka itu sangat jelas terlihat, setelah orangtua kandung korban mendatangi kantor Polsek Sijunjung. Saat itu, orangtua tersangka berhasil bertemu dengan tersangka, dalam pertemuan singkat tersangka, Faisal , 14 , meminta ibunya segera pulang, alasan Faisal agar ibunya tidak mendengar dan melihat dirinya dipukuli saat diperiksa polisi.
Saat akan dikuburkan pihak kelurga melihat, jenazah Faisal kepala lebam, telinga bagian kiri dan kanan hijau, hidung mengeluarkan darah segar, leher merah, jempol kaki keduanya pecah, pangkal kedua paha lebam, sekujur tubuh terdapat memar. Sementara pada jenazah Busri M Zen, 17 , yang diringkus langsung oleh aparat kepolisian.
Anehnya pada bagian kepalanya lebam, telinga bagian kiri dan kanan hijau, leher merah, jempol kaki keduanya pecah, pangkal kedua paha lebam, sekujur tubuh terdapat memar, rahang mulut patah, gigi rontok dan kaki sebelah kiri di bawah lutut ada bekas sayatan, tangan sebelah kanan patah menggembung.
Dua orang anak yang ditahan karena diduga melakukan pencurian kotak amal dan pencurian sepeda motor tersebut, mendekam dalam sel Polsek Sijunjung dari tanggal 21 Desember 2011. Mereka diketahui meninggal oleh pihak keluarga hari Rabu, tanggal 23 Desember 2011, dari pengakuan polisi keduanya meninggal murni bunuh diri.
PADANG--Tim penyidikan gabungan LBH Padang dan Komnas HAM Sumbar, hari ini (10/1) dijadwalkan memulai penyidikan. Menurut rencana tim ini kembali
BERITA TERKAIT
- Innalillahi, Yusri Yunus, Jenderal Periang Tutup Usia
- Kemendagri Dorong Pemda Terapkan ETPD Guna Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
- Penyelesaian Hukum di Indonesia Harus Mengedepankan Restorative Justice
- KTNA: Kebijakan Bulog Berpotensi Merugikan Petani
- Gulkarmat Jakarta Barat Pastikan Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Dilanjutkan Besok
- Info Terkini dari Menteri KKP Soal Pagar Laut di Tangerang