Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir

Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
Polisi menggiring dua tersangka kasus pembubaran paksa diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Polda Metro Jaya Jakarta, Minggu (29/9/2024). Polda Metro Jaya telah menangkap lima orang dan menetapkan dua tersangka terkait kasus di Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (29/9/2024). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.

Aksi para pelaku pembubaran diskusi itu menurutnya berlangsung cepat setelah para pelaku memaksa masuk ke ruangan acara.

"Bubar, bubar, bubar! Kata yang masuk ke dalam situ. Setelah itu massa merusak, sekitar sepuluh orang-lah, setelah itu keluar," lanjutnya.

Setelah pembubaran dan perusakan fasilitas di ruangan diskusi, para pelaku keluar begitu saja. Disusul beberapa kejadian di luar, seperti terlihat pada video yang viral.

"Termasuk tadi ada kepala premannya atau kepala gengnya yang mengatakan, ya, jangan adu fisik dengan kita. Bentrok fisik dengan kita, karena kita langsung perintah atasan, katanya, dengan yakinnya," tutur Refly.

Setelah pembubaran paksa itu, peserta diskusi melanjutkan acara dengan konferensi pers oleh para tokoh yang hadir, salah satunya Din Syamsuddin.

Kemudian, ada acara promosi buku oleh salah satu peserta, dan beberapa perwakilan daerah menyampaikan pernyataan, antara lain dari Yogyakarta dan Sumatera Selatan (Sumsel).

"Ketika perwakilan Sumatera Selatan bicara, tiba-tiba petugas hotel masuk, menyampaikan ancaman dari massa di luar agar acara dibubarkan dan mereka minta video atau foto bahwa acara sudah dibubarkan," ujar Refly.

Pada akhirnya, kata dia, forum itu tidak dilanjutkan karena situasinya sudah tak kondusif. Pihak FTA bahkan menyebut pendingin ruangan sudah dimatikan.

Komnas HAM menyebut pembubaran diskusi FTA oleh preman si rambut kuncir di Kemang dilakukan aktor non-negara atau kelompok main hakim sendiri (vigilante).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News