Komnas HAM Usut Sendiri Penembakan Brigadir J, Bambang Singgung Dominasi Polri
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menyayangkan keputusan Komnas HAM yang membentuk tim sendiri dalam mengusut kasus baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
Keputusan itu diambil Komnas HAM setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak lembaga itu bergabung dalam tim investigasi yang dibentuk Korps Bhayangkara.
Menurut Bambang, tanpa keterlibatan Komnas HAM, tim khusus itu hanya didominasi personel Polri.
"Komposisi seperti yang ada memang tidak seimbang, karena dominan Polri. Komnas HAM tentu juga akan melihat potensi dominasi Polri tersebut," kata Bambang kepada JPNN.com, Jumat (15/7).
Namun, peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu memahami keputusan Komnas HAM yang memilih tidak bergabung dengan tim bentukan Polri.
Lembaga yang dipimpin Ahmad Taufan Damanik itu membentuk tim sendiri demi menjaga integritas.
"Kami berharap Komnas HAM tetap bisa melakukan penyelidikan independen soal kasus ini," ujar Bambang Rukminto.
Kasus baku tembak antara Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E menyita perhatian publik.
Bambang Rukminto menyebut Komnas HAM tentu akan melihat potensi dominasi Polri dalam tim investigasi penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
- Kapolri Ingatkan Potensi Polarisasi di Pilkada Serentak 2024
- Jenderal Sigit: Berita Hoaks Jadi Ancaman Tertinggi di Pilkada 2024
- Minta Presiden Prabowo Buktikan Komitmen Netralitas Jajaran di Pilkada 2024
- Pakar Hukum Tata Negara Minta Prabowo Tindak Tegas Aparat yang Tak Netral di Pilkada
- Kapolri Didesak Copot Kapolda yang Cawe-cawe di Pilkada 2024
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri