Komnas HAM Usut Sendiri Penembakan Brigadir J, Bambang Singgung Dominasi Polri
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menyayangkan keputusan Komnas HAM yang membentuk tim sendiri dalam mengusut kasus baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
Keputusan itu diambil Komnas HAM setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak lembaga itu bergabung dalam tim investigasi yang dibentuk Korps Bhayangkara.
Menurut Bambang, tanpa keterlibatan Komnas HAM, tim khusus itu hanya didominasi personel Polri.
"Komposisi seperti yang ada memang tidak seimbang, karena dominan Polri. Komnas HAM tentu juga akan melihat potensi dominasi Polri tersebut," kata Bambang kepada JPNN.com, Jumat (15/7).
Namun, peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu memahami keputusan Komnas HAM yang memilih tidak bergabung dengan tim bentukan Polri.
Lembaga yang dipimpin Ahmad Taufan Damanik itu membentuk tim sendiri demi menjaga integritas.
"Kami berharap Komnas HAM tetap bisa melakukan penyelidikan independen soal kasus ini," ujar Bambang Rukminto.
Kasus baku tembak antara Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E menyita perhatian publik.
Bambang Rukminto menyebut Komnas HAM tentu akan melihat potensi dominasi Polri dalam tim investigasi penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Perwira Polri di Sumbar Tembak Kepala Rekan Sesama Polisi
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral