Komnas Minta Percepatan Kasus HAM Masa Lalu
Sabtu, 14 Mei 2011 – 05:24 WIB
Dalam kesempatan tersebut, lanjut dia, Komnas menyampaikan tindak lanjut terhadap rekomendasinya untuk kementerian-kementerian terkait. Komnas mengusulkan ada pertemuan regular dengan menteri-menteri terkait, melalui menteri coordinator. "Ada pertemuan reguler antara Komnas HAM dengan presiden 6 bulan sekali (dalam setahun) dan menko-menko 3 bulan sekali," kata alumni fakultas hukum UII Jogjakarta itu.
Komisioner Komnas HAM Yoseph Adi Prasetyo menambahkan, salah satu solusi berdasarkan UU Pengadilan HAM adalah melalui Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR). Dia mencontohkan kasus Timor Leste yang penyelesaiannya tidak melalui proses peradilan. "Semua akan dipikirkan, tetapi prioritas beliau pada kasus yang paling dekat dengan masa reformasi saat ini," katanya saat ditanya penyelesaian kasus tragedi Mei melalui jalur di luar pengadilan.
Saat bertemu SBY, Komnas juga membahas tentang konflik agraria yang sering terjadi yang melibatkan TNI. Nantinya, akan dibentuk komite yang memercepat penyelesaian sengketa agraria.
Dalam pengantarnya, SBY mengakui masih ada permasalahan HAM yang menjadi pekerjaan rumah meski berbeda dengan situasi 10 ? 15 tahun lalu. Dia mengingatkan saat menghadiri pertemuan-pertemuan internasional yang diselenggarakan PBB atau organisasi HAM. "Indonesia selalu jadi sasaran, jadi bulan-bulanan," katanya.
JAKARTA - Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu masih terkatung-katung penyelesaiannya. Salah satunya adalah tragedi Mei 1998.
BERITA TERKAIT
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang
- Penyidik Temukan Ratusan Amplop di Rumah Istri Muda Kadisnakertrans Sumsel, Jumlahnya Capai Sebegini
- Honorer Sowan ke Istana, Ada Jalan Terang untuk R2 & TMS PPPK Tahap 1
- Menko AHY: Tol Semarang-Demak Pakai 7,3 Juta Bambu untuk Mengatasi Kemacetan & Rob
- Mayapada Bantah Tudingan Terdakwa Penggelapan Rp 133 M Ted Sioeng
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi