Komnas PA: Bekasi Daerah Merah Kejahatan Seksual Anak
jpnn.com, BEKASI - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebut Kota Bekasi masuk garis merah kejahatan seksual anak.
Terbukti satu pekan terakhir, polisi menangkap dua pelaku yang mencabuli seorang balita dan gadis berusia dibawah umur di dua lokasi yang berbeda.
Pelaku Darsin Ragil Saputra, 25, dengan tega mencabuli seorang balita yang berusia 4,5 tahun berinisial SNA.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong, Rawalumbu, Bekasi Timur pada Selasa 21 Maret 2017.
Sedangkan, Zainudin, 38, melakukan tindakan serupa yakni mencabuli gadis berinisial SP, 7, di Jalan Gunung Gede, Perumnas II, Kayuringin, Bekasi Selatan, pada Sabtu (25/3).
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan Kota Bekasi merupakan salah satu daerah darurat kejahatan seksual anak.
Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, kasus kekerasan terhadap anak kerap terjadi. ”Kekerasan anak di Bekasi masuk dalam garis merah kejahatan seksual anak,” ucap Arist Merdeka Sirait kepada Indopos kemarin.
Karena itu, Arist meminta para pelaku kejahatan seksual anak harus dijerat dengan UU RI No 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU Perlindungan Anak yang hukumannya lebih berat. Aturan itu menetapkan pidana pokok selama 10 tahun penjara bagi para predator kejahatan seksual.
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebut Kota Bekasi masuk garis merah kejahatan seksual anak.
- LKPI: Mayoritas Warga Bekasi Pilih Tri Adhianto-Abdul
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Ketua Parpol di Bekasi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ketua Forkim Tegas Bilang Begini
- Calon Bupati Biak Numfor Diduga Melakukan Pencabulan
- Ayah Bejat, Anak Kandung Ditiduri Sampai Bunting di Banjarmasin
- Begal di Kawasan Industri Cikarang Bekasi Ditangkap