Komnas PA: Pelabelan Free BPA Murni karena Masalah Kesehatan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait menyatakan bahwa rencana Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pelabelan pada wadah plastik mengandung Bisphenol A (BPA) murni karena pertimbangan kesehatan.
Dia mengatakan bahwa Komnas PA fokus pada kesehatan dan perlindungan anak-anak, serta masalah kesehatan bayi, balita, dan janin pada ibu hamil.
"Di negara mana pun semua industri pasti mengutamakan kesehatan, apalagi menyangkut pangan untuk bayi, baita, dan janin," kata Arist, dihubungi awak media, Rabu (29/12).
Menurut Arist, revisi Peraturan Kepala BPOM dan mewacanakan pelabelan free BPA pada wadah guna ulang berbahan polycarbonat sesuia dengan SNI 3553:2015 air mineral.
Standar ini dirumuskan dengan tujuan sebagai berikut: Pertama, menyesuaikan standar dengan perkembangannya teknologi terutama dalam metode uji dan persyaratan mutu.
Kedua, menyesuaikan standar dengan peraturan-peraturan baru yang berlaku. Ketiga, melindungi kesehatan dan kepentingan konsumen.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar mengatakan betapa bahayanya BPA.
Dia mengungkapkan bahwa BPA yang senyawa kimia untuk mengeraskan plastik itu masih banyak dipakai untuk galon guna ulang dan botol susu anak.
Komnas PA menyatakan bahwa pelabelan free BPA pada wadah plastik murni karena masalah kesehatan.
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan
- IAKMI Sebut Pelabelan 'Berpotensi Mengandung BPA' Pada Galon AMDK yang Sudah SNI Tak Perlu
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Pakar Sebut Migrasi BPA dari Galon ke Air Sulit Terjadi
- Dokter Karin Wiradarma Pastikan Air Kemasan Galon PC Aman Bagi Tubuh