Komnas PA: Seluruh Anak Indonesia Harus Terbebas dari BPA
jpnn.com, JAKARTA - Komnas Perlindungan Anak (PA) dengan tegas menyatakan bahwa seluruh anak Indonesia, baik balita maupun yang masih di dalam kandungan harus terbebas dari Bisphenol A (BPA).
Hal itu disampaikan Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, pada acara diskusi peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia bertema 'Hak Hidup Anak, Bebaskan dari Bispheno A yang Mengancam. Demi Kepentingan Anak, Ayo Dukung Pelabelan BPA Sekarang Juga'.
Arist memberikan dukungan kepada BPOM selaku pemegang regulator untuk memberikan label peringatan BPA pada kemasan plastik dengan kode No.7 yang terbuat dari polycarbonat.
Dia mengatakan kemasan plastik itu mengandung zat BPA yang berbahaya bagi usia rentan, yaitu bayi, balita, dan janin pada ibu hamil.
"Untuk keberlangsungan hak hidup anak, negara tidak boleh kalah dengan industri," kata Arist, di Auditorium Komnas Perlindungan Anak, belum lama ini.
Menurutnya negara wajib melindungi dan membebaskan anak dari bahaya apa pun bentuknya yang dapat mengancam kehidupan akibat BPA.
"Kami mendukung BPOM melakukan pelabelan BPA free yang jelas agar dapat diketahui masyarakat," tuturnya.
Dia mengungkapkan rancangan Perka BPOM untuk memberi label wadah plastik mengandung bahan polycarbonat dan BPA telah berproses untuk pengesahan.
Komnas PA menyatakan bahwa seluruh anak Indonesia, baik balita maupun yang masih dalam kandungan harus terbebas dari BPA.
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan
- IAKMI Sebut Pelabelan 'Berpotensi Mengandung BPA' Pada Galon AMDK yang Sudah SNI Tak Perlu
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Pakar Sebut Migrasi BPA dari Galon ke Air Sulit Terjadi
- Dokter Karin Wiradarma Pastikan Air Kemasan Galon PC Aman Bagi Tubuh