Komnas PA: Tidak Ada Kata Damai Bagi Syekh Puji
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menegaskan, tidak ada kata damai bagi Purnomo Cahyo Widianto alias Syekh Puji yang sudah menikahi bocah 7 tahun.
"Tidak ada kata kompromi apalagi kata damai bagi KPAI atas kejahatan seksual yang dilakukan Syekh Puji terhadap anak di bawah umur," papar Arist melalui pesan singkatnya, Kamis (2/4).
Arist berjanji dalam waktu dekat akan mendatangi Polda Jawa Tengah untuk membawa bukti-bukti. Sebab, kata Arist, pihaknya sudah mengumpulkan banyak bukti dari keluarga untuk di bawa ke Polda Jawa Tengah.
Menurut Arist, Syekh Puji telah menikahi bocah itu pada 2016 lalu dengan inisial D dan baru dilaporkan ke Polda Jateng pada 2020, tetapi hingga saat ini laporan tersebut masih belum ada perkembangannya.
Di ketahui, pria berusia 54 tahun sekaligus pemimpin Pondok Pesanteren Miftahul Jannah, Semarang itu bukan kali pertama melakukan hal tersebut.
Sebelumnya, Syekh Puji pernah menikahi gadis 12 tahun.
"Berhubung Syekh Puji pernah melakukan serupa kepada santrinya berusia 12 tahun beberapa tahun lalu. Ini dapat dikategorikan sebagai residivis seksual anak. Syekh Puji dapat dikenakan hukuman pidana penjara seumur hidup dan bahkan bisa mendapatkan tambahan hukuman berupa tindakan kebiri lewat suntik kimia dan pemasangan alat pedenteksi elektronik," tandasnya. (mg9/jpnn)
Syekh Puji bisa dikenakan hukuman pidana penjara seumur hidup dan bahkan bisa mendapatkan tambahan hukuman berupa tindakan kebiri.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- 5 Berita Terpopuler: Menteri Ikut Bicara soal Kasus Guru Honorer Supriyani, KPAI juga Bergerak, Persaingan Keras
- Kasus Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, KPAI Minta PGRI Tak Lakukan Diskriminasi
- Laporkan Kimberly Ryder ke KPAI, Edward Akbar Sertakan Barang Bukti Ini
- Edward Akbar Adukan Kimberly Ryder ke KPAI Atas Dugaan Kekerasan Terhadap Anak
- KPAI Minta Oknum Guru yang Lakukan Kekerasan Terhadap Murid di Malang Diberi Sanksi
- Perayaan Ulang Tahun Jangan Berlebihan, Siswa SMA di Klaten Meninggal