Komoditas Rebound, Emiten Tambang Diburu
Minggu, 06 Agustus 2017 – 01:28 WIB
Meski harganya telah menurun, harga batu bara dunia kini bertahan di USD 70–80 per ton.
Kisaran harga tersebut diprediksi bertahan hingga akhir tahun.
’’Kondisi itu bagus dibanding rata-rata tahun lalu yang bergerak di USD 60 per ton,’’ jelasnya.
Indeks sektor tambang sejak awal tahun telah tumbuh 8,85 persen.
Meski bukan indeks tertinggi, kenaikan indeks sektor energi tertinggi jika dibandingkan dengan sembilan indeks sektoral lainnya.
Kenaikan indeks sektor energi berimbas pada positifnya kinerja emiten pertambangan.
Salah satunya, PT Timah Tbk (TINS) yang nilai penjualannya meningkat 57 persen menjadi Rp 2,05 triliun.
Dalam perdagangan Jumat (4/8), harga saham TINS naik 15 poin menjadi Rp 185 per unit.
Pelaku usaha di sektor energi optimistis mengakhiri puasa panjang seiring kenaikan harga komoditas.
BERITA TERKAIT
- Agresivitas Tiongkok di Pasar Mobil Listrik Indonesia, Warning Buat Jepang
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Celeng Banteng