Komodo Bukan Keajaiban Dunia, Indonesia Tak Rugi
Senin, 07 Februari 2011 – 18:28 WIB
JAKARTA - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menolak tawaran yayasan New 7 Wonders (N7W) untuk menjadi tuan rumah final pemilihan tujuh keajaiban baru, versi New 7 Wonders (N7W). Pasalnya, untuk ajang pengumuman 7 keajaiban baru dunia itu disyaratkan menyediakan dana UDS 45 juta atau sekitar Rp 450 miliar.
"Syaratnya mahal, membayar license fee saja USD 10 juta, hampir Rp 100 M. Belum biaya lainnya, tempat, dan produksi, diperkirakan kita akan mengeluarkan lagi USD 35 juta, jadi USD 45 juta," kata Jero Wacik saat jumpa pers di gedung Kemenbudpar, Senin (7/2)
Menurut Jero Wacik, uang dalam jumlah tersebut bukanlah jumlah yang terbilang kecil. Menteri asal Partai Demokrat itu menegaskan, jika mempertibangkan hasilnya jelas uang yang harus dikeluarkan tidak sebanding.
“Saya harus pikir-pikir kalau 450 miliar untuk tuan rumah yang belum tentu menang. Saya kan bekas pengusaha, otak saya langsung berhitung. Indonesia akan dapat apa? Apa tidak sayang uang sebanyak itu digunakan untuk yang belum pasti menang. Afrika Selatan saja tidak jadi juara meskipun tuan rumah piala dunia,” ulasnya.
JAKARTA - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menolak tawaran yayasan New 7 Wonders (N7W) untuk menjadi tuan rumah final pemilihan
BERITA TERKAIT
- Presiden Prabowo Serahkan Pembangunan Infrastruktur kepada Swasta
- Presiden Prabowo dan Puluhan Menteri Hadiri Pelantikan Ketum Kadin
- Natal Bersama BUMN 2024: SIG Salurkan Bantuan untuk Rumah Ibadah & Lembaga Sosial di Jatim
- Dari Pagedangan ke Pesanggrahan, Langkah Baru AKP Seala Syah Alam
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bandara Soetta, Modus Pelaku Beragam
- Deposito Wakaf UICI & BSI Bakal Disalurkan untuk Beasiswa dan Pendidikan