Kompak Dukung Prabowo Capres, Bagaimana PKS?

”PKS dan Gerindra kan sudah lama. Dulu (pilpres 2014, red) kita dengan Gerindra, sekarang di pilkada juga dengan Gerindra. Kalau PKS dengan Gerindra wajar-wajar saja, apalagi kalau pun PKS dan Gerindra itu juga sudah mencapai 20 persen lebih (presidential threshold, Red),” pungkasnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut baik hal itu. Menurut dia, maju sebagai capres merupakan hak politik Prabowo.
”Jadi Pak Prabowo ingin menggunakan hak politiknya tentu sah-sah saja, itu wajar saja,” ujar JK, Selasa (30/1).
Menurutnya, jika seseorang mendirikan partai, tentu ujung-ujungnya adalah untuk mendapatkan kekuasaan.
Sehingga, jika seorang pemimpin partai tidak memiliki minat untuk meraih kursi tertinggi di Indonesia, menurut JK, ia tidak bisa disebut pimpinan partai.
”Bisa, tapi terserah Pak Prabowo sendiri. Kita tidak bisa mengatakan wajar atau tidak wajar. Ndak bisa, itu hak politiknya,” tambahnya.
Jika Prabowo benar-benar maju, lanjutnya, maka Pilpres 2019 diprediksi akan menjadi pertarungan kedua Jokowi-Prabowo setelah Pilpres 2014 silam.
Namun, tidak menutup kemungkinan akan muncul calon-calon lain di luar keduanya. ”Ini kan PT (presidential threshold, Red) kan 20 persen. Secara teori artinya setidak-tidaknya bisa empat (calon presiden). Bisa empat, mungkin juga tiga,” kata JK. (aen)
Seluruh kader, termasuk pengurus dan simpatisan Partai Gerindra, kompak mendorong Prabowo Subianto menjadi capres lagi.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- HNW Usulkan ke Prabowo Terbitkan Keppres yang Tetapkan 3 April sebagai Hari NKRI
- HNW Sebut Indonesia Layak jadi Pioner Negara OKI Hadirkan Regulasi Anti-Islamophobia
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- PKS Gelar Pawai Sepeda, HNW Ajak Umat Siapkan Fisik untuk Ramadan