KOMPAK Indonesia: Proyek Jalan dan jembatan di NTT Harus Transparan
Selasa, 19 Maret 2019 – 16:50 WIB

Ketua Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (Kompak) Indonesia, Gabriel Goa. Foto: Ist
Dia menjelaskan, kehadiran KPK sangat diperlukan untuk memastikan semua pekerjaan yang telah dilelang berjalan dengan baik. Jangan sampai ada pekerjaan yang sudah sesuai aturan, namun dengan berbagai cara malah digugurkan.
“Selain itu, untuk proyek-proyek yang masih dalam tahapan pemenangan agar KPK segera perlu turun,” ujarnya.
Sebagai informasi, ada beberapa proyek yang mulai dibenahi karena mangkrak, seperti proyek NTT Fair di Lasiana Kota Kupang dan Monumen Pancasila di Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Dua proyek dengan APBD NTT tahun 2018 senilai Rp 63 miliar itu dikabarkan molor.
Plt Kadis PUPR Maksi Nenabu akan menempuh segala langkah dan berupaya untuk menuntaskan dua proyek tersebut.(fri/jpnn)
Proyek pengembangan jalan dan jembatan di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tahun 2019 diperkirakan mencapai Rp 400 miliar. Namun, proyek dari anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) NTT itu diminta harus transparan agar tidak disalahgunakan.
Redaktur & Reporter : Friederich
BERITA TERKAIT
- Komisi III DPR Pastikan Pembahasan RUU KUHAP akan Transparan dan Partisipatif
- Ini Pesan Penting Gubernur Herman Deru saat Silaturahmi dengan Warga Babatan Saudagar
- Diterjang Banjir, Jembatan Gantung di OKU Timur Putus
- Penjabat Gubernur Jateng Resmikan Jembatan Sucipto Suwigo di Magelang, Masyarakat Antusias
- Konsisten Transparan, Peruri Raih Gelar Perusahaan Informatif
- Kejaksaan Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Proyek Jalan di Aceh Tamiang