Kompak, Mahasiswa Kedokteran Kuliah dengan Busana Hitam
Kamis, 21 November 2013 – 08:17 WIB
PALEMBANG – Penampilan para mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unsri sedikit berbeda. Kemarin, mereka kompak mengenakan busana hitam. Meski tidak demo atau unjuk rasa, itu cara mereka menunjukkan solidaritas atas penahanan dokter kandungan yang diduga malapraktik hingga korbannya meninggal di Manado.
Diungkap Gubernur Mahasiswa BEM FK Unsri, Achmad Dodi M, sebagai calon dokter masa depan, mereka ikut terpukul atas kriminalisasi dokter tersebut. Dengan beban profesi sebagai dokter, mereka akan selalu diancam ketakutan karena tidak mampu menyembuhkan pasien. Padahal, dokter bukanlah Tuhan.
“Itu jelas, pasien mati bukan karena disengaja. Tapi malah dituduh malapraktik. Makanya, sebagai bentuk solidaritas, kami mengenakan pakaian hitam selama tiga hari, mulai 20-22 November. Ini juga bentuk protes dan permintaan kami untuk bebaskan teman sejawat yang ditahan,” kata Dodi saat dibincangi Sumatera Ekspres (Grup JPNN) di kampusnya, kemarin.
Dengan kriminalisasi ini, lanjutnya, terlihat profesi seorang dokter kurang dihargai. Padahal, semuanya tahu betapa besarnya peran dokter dalam membantu kesehatan masyarakat di Indonesia. “Kasus ini menyentuh nurani kami. Ini jelas kriminalisasi dokter,” tegasnya.
PALEMBANG – Penampilan para mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unsri sedikit berbeda. Kemarin, mereka kompak mengenakan busana hitam. Meski
BERITA TERKAIT
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional