Kompak Peringati Hari Antikorupsi se-Dunia

SBY: Bisnis Keluarga Pejabat Rawan Korupsi

Kompak Peringati Hari Antikorupsi se-Dunia
TOLAK KORUPSI : Supergrup Indonesia, Slank, manggung di pelataran KPK pada hari anti korupsi se-dunia. Foto : Raka Denny/JAWAPOS
Korupsi, lanjut SBY, telah memengaruhi tingkat kemakmuran dan dunia usaha. Mental korupsi juga membuat kehidupan berbangsa tidak tenteram. SBY pun mengakui pemberantasan korupsi menjadi tantangan besar pemerintah. Lantas, apa yang menjadi langkah pemerintah? SBY mengungkapkan, penerbitan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi merupakan langkah awal. ’’Terus berantas korupsi tanpa pandang bulu. Indonesia harus bebas korupsi,’’ tegasnya.

Peringatan Hari Antikorupsi yang dimotori Kejaksaan Agung tersebut dihadiri Wapres Jusuf Kalla, Jaksa Agung Hendarman Supandji, dan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri. Beberapa anggota Kabinet Indonesia Bersatu juga tampak hadir. Di antaranya, Menko Polhukam Widodo A.S., Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Mendagri Mardiyanto.

Dalam sambutannya, Jaksa Agung Hendarman Supandji mengungkapkan, indeks persepsi korupsi cenderung membaik dari tahun ke tahun berdasar survei Transparansi Internasional. Pada 2004, nilai indeks persepsi korupsi Indonesia mencapai 2,0 dan berada pada peringkat ke-137 di antara 146 negara.

Pada 2008, indeks persepsi korupsi Indonesia mencapai 2,6 dan berada di urutan ke-126 di antara 180 negara. ’’Indeks itu adalah laporan yang ada. Itu tidak semata penegakan hukum, tapi juga didukung reformasi birokrasi,’’ ungkap Hendarman.

Dalam acara tersebut, SBY disuguhi lagu-lagu bertema antikorupsi. Salah satunya adalah lagu ciptaan SBY yang berjudul Bangsa Terhebat. Setelah acara, SBY meninjau sejumlah kantin kejujuran dari beberapa sekolah menengah atas di Jakarta.

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membeberkan delapan wilayah yang rawan terjadi praktik korupsi. Salah satunya adalah bisnis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News