Kompensasi untuk Tahanan Guantanamo
Rabu, 17 November 2010 – 03:14 WIB
Sejumlah pihak berpendapat keputusan pemerintah tersebut untuk menghindari terbongkarnya sejumlah data rahasia, jika jalang pengadilan dipilih. Pengadilan juga dinilai lebih mahal jika dibanding penyelesaian di luar pengadilan atau out of court settlement.
Baca Juga:
Februari lalu, pengadilan Inggris melansir sebuah bukti rahasia yang menyebutkan bahwa Mohamed, pria keturunan Ethiopian, telah mendapatkan perlakuan kasar, tidak manusiawi, dan memalukan ketika diperiksa oleh agen Amerika. Saat informasi tersebut muncul, sejumlah kementerian kebakaran jenggot. Para menterinya memperingatkan bahwa informasi serupa bisa merusak hubungan dengan Washington.
Orang Inggris lainnya yang juga senasib dengan Binyam diantaranya Bisher al-Rawi, Jamil el Banna, Richard Belmar, Omar Deghayes dan Martin Mubanga. Mereka mengklaim bahwa agen intelijen Inggris dan tiga departemen pemerintah terlibat dalam penganiaayan tersebut.
Mei lalu, pengadilan banding memutuskan bahwa pemerintah tidak mampu menyangkal bukti rahasia tersebut. Sementara Juli lalu, Perdana Menteri David Cameron meminta dilakukannya penyelidikan terkait adanya klaim bahwa militer Inggris terlibat dalam penyiksaan terhadap tersangka teroris di luar negeri, pasca serangan 11 September 2001.
LONDON - Inggris akan membayar kompensasi kepada mantan tahanan Teluk Guantanamo, Kuba, yang diduga mendapat perlakuan kekerasan oleh negara tersebut.
BERITA TERKAIT
- Komentari Kesepakatan Hamas-Israel, Imam Khameini Puji Keteguhan Palestina Melawan Zionis
- Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Ini Respons Para Pemimpin Dunia
- Baru Sepakati Gencatan Senjata, Israel Kembali Bantai Warga Gaza
- Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Akan Ada Pertukaran Tahanan dengan Sandera
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah