Kompetisi Liga Musim 2023/2024 Disambut Hangat

Kompetisi Liga Musim 2023/2024 Disambut Hangat
Seejontor FC menggelar diskusi bertajuk "Liga Indonesia 2023/2024, Untung Rugi Format Baru Kompetisi", Rabu (31/5). Foto: Seejontor

"Kalau kita ngomong Liga 1 enak, enak semua. Waktu saya di Liga 1 ngomong apa saja enak. Memang Liga 2 ini pelengkap, jadi kalau tokoh utamanya Liga 1, Liga 2 ini figuran, dan itu yang tidak disadari oleh teman-teman di federasi (PSSI)," ucap Gede.

Menurut dia, model apa pun yang akan diterapkan nanti akan membuat Liga 2 kesulitan.

"Saya sangat berharap bahwa ke depan ini pasti bagus. Jadi, di eranya Pak Erick Thohir yang potensi bisnisnya bagus, ada kompetisi lagi yang lebih liar lagi (Liga 2)," ungkapnya.

Tak hanya itu, format baru kompetisi musim depan pun menurut pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan masih perlu adanya penambahan. Salah satunya format wilayah yang sempat diterapkan di Liga 1 musim 2007 lalu.

Format wilayah tersebut, menurut Bung Yuke, bisa menekan biaya operasional klub selama mengarungi kompetisi satu musim penuh.

"Kalau kompetisi ini dibagi dengan wilayah maka mereka bisa cut cost untuk traveling, konsumsi, banyak yang mereka bisa cut. Buat tv juga senang karena piramidanya juga jalan kanan-kiri, sampai ke puncaknya benar-benar klimaks," kata Bung Yuke. 

Dia mencontohkan Liga 1 dulu memakai wilayah sehingga tampak seru.

"Babak 8 besar barulah digelar di Senayan. Saya kira banyak elemen yang diuntungkan dan lebih diuntungkan dengan format itu," pungkasnya.

Menurut Amali, format baru kompetisi tersebut sudah digodog dengan matang setiap tahapannya, sebelum Liga 1 resmi digelar 1 Juli mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News